University Teknologi MARA Seri Iskandar melakukan kunjungan Academic Study Field pada Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala pada tanggal 29 Maret 2018 hingga 1 April 2018 dengan mengusung tema Disaster Risk Reduction Programme, untuk sharing pengalaman terkait manajemen risiko bencana di Aceh. Salah satu rangkaian kegiatan Study Field mereka adalah memberikan Kuliah Tamu terkait DRR Programe, pada tanggal 30 Maret 2018 di Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala.
Keynote speaker yang ditunjuk sebagai perwakilan UITM Seri Iskandar adalah Bapak Hafiz Amirul, Head of Project Building Resilience Communities dari Mercy Malaysia. Pada saat bencana Tsunami 2004 di Aceh, Bapak Amirul turut membantu sebagai relawan Mercy Malaysia untuk Indonesia selama 3 tahun, dan beliau juga melanjutkan S2 di ITB. Sementara Keynote Speaker yang ditunjuk dari Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala adalah Ibu Dr. Yunita Idris, ST, M.Eng.Structure. Beliau adalah Doktor dan juga sekaligus dosen dengan konsentrasi bidang struktur bangunan pada Jurusan Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala, beliau juga terlibat langsung dalam penanganan bencana bencana Gempa Pidie Jaya pada tahun 2016. Moderator kuliah tamu adalah Ketua Jurusan Teknik Sipil, Bapak Dr. Teuku Budi Aulia, ST, Dipl. Ing. Kuliah tamu dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Iskandar, ST.M.Eng.Sc.
Pada kuliah tamu tersebut, Bapak Amirul berbagi pengalaman terkait penanganan bencana Tsunami Aceh 2004 yang dilakukannya bersama Mercy Malaysia. Beliau mengatakan bahwa, bencana tidak bisa dihindari, akan tetapi risiko dari bencana bisa dikurangi. Dalam melakukan penananganan bencana, penanganan bencana tidak hanya dilakukan pada tingkat Emergency Respon saja, tetapi juga akan dilakukan secara berkelanjutan hingga masyarakat yang terdampak bencana dapat kembali pada kehidupannya seperti sebelum bencana dan menjadi masyarakat yang tangguh terhadap bencana. Dr. Yunita Idris juga turut mengatakan bahwa penanggulangan bencana merupakan bagian dari pembangunan yang berkelanjutan. Risiko dari suatu bencana akan menjadi tinggi apabila masyarakat yang rentan terhadap bencana tidak didukung kapasitas yang cukup kuat, maka untuk dapat mengurangi risiko bencana kita harus meningkatkan kapasitas dan menurunkan kerentanan.